Senin, 25 April 2011

Ganja (Cannabis Cativa)

 
Ganja (Cannabis Cativa) merupakan tumbuhan penghasil serat. Lebih dikenal karena bijinya mengandung tetrahidrokanabinol (THC), zat narkotika yang membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab).
Tanaman semusin ini tingginya dapat mencapai dua meter. Berdaun menjari dengan bunga jantan dan betina ada pada tanaman berbeda. Ganja hanya tumbuh di pegunungan tropis dengan elevasi di atas 1.000 meter di atas permukaan laut.
Ada tiga jenis ganja, yaitu cannabis sativa, cannabin indica, dan cannabis ruderalis. Ketiga jenis ganja ini memiliki kandungan THC berbeda-beda.
Jenis cannabis indica mengandung THC paling banyak, disusul cannabis sativa, cannabis ruderalis. Karena kandungan THC inilah, maka setiap orang menyalahgunakan ganja efek psikoaktif yang membahayakan.
Sedemikian berbahayanya unsur THC itu membuat pemakainya mengalami intoksikasi (keracunan) secara fisik. jantung berdebar, denyut bertambah cepat 50 persen.
Bola mata memerah karena pelebaran pembuluh darah kapiler, mulut kering akibat THC menggangu sistem syaraf otonom yang mengendalikan kelenjar air liur.
Secara psikis, ganja menyebabkan dampak cukup berbahaya seperti timbulnya rasa khawatir selama 10-30 menit, timbulnya perasaan tertekan dan takut mati, gelisah, bersikap hiperaktif.
Pemakai ganja juga mengalami halusinasi, rasa gembira berlebihan, merasa curiga, mengalami sinestesia dan mengantuk, lalu tertidur nyenyak tampa mimpi setelah mengalami halusinasi penglihatan selama dua jam.
Penggunaan ganja dalam dosis rendah akan mengalami hilaritas (berbuat gaduh), mengalami oquacous euphoria (terbahak-bahak tanpa henti), mengalami perubahan persepsi ruang dan waktu.
Kemudian, berkurannya kemampuan koordinasi, pertimbangan, dan daya ingat, mengalami peningkatan kepekaan visual dan pendengaran (tapi lebih ke arah halusinasi), mengalami radang pada saluran pernafasan dan paru-paru.
Pada penyalahgunaan ganja dengan dosis tinggi, berdampak pada ilusi delusi (terlalu menekankan pada keyakinan yang tidak nyata), depresi, kebingungan, mengalami elienasi, dan halusinasi disertai gejala psikotik seperti rasa ketakutan.
Bahaya penyalahgunaan ganja secara teratur dan berkepanjangan akan berakibat fatal berupa radang paru-paru, iritasi dan pengbengkakan saluran nafas.
Lalu, kerusakan aliran darah koroner dan beresiko menimbulkan serangan nyeri dada, terkena kanker, menurunnya daya tahan tubuh terhingga mudah terserang penyakit, serta menurunnya kadar hormon pertumbuhan seperti tiroksin.
Gangguan psikis, berakibat menurunnya kemampuan berpikir, membaca, berbicara, berhitung dan bergaul.Kecenderungan menghindari kesulitan dan menganggap ringan masalah, tidak memikirkan masa depan, dan tidak memiliki semangat juang.
Bisa dibayangkan betapa mengerikannya penyalahgunaan ganja???
Menhhentikan seorang pecandu ganja tidak mudah. Merawat dan memulihkan pecandu ganjabutuh perawatan terapi dan rehabilitai secara terpadu dan berkelanjutan.
Tugas selanjutnya adalah mencegah, jangan sampai ada anggota keluarga, teman, sahabat, atau orang-orang di sekeliling kita terjerat penyalahgunaan dan peredaran ganja.

Tidak ada komentar: